Monday, May 4, 2015

Kuburan Vampire Ditemukan

Vampir alias manusia pengisap darah ternyata bukanlah dongeng. baru-baru ini tim arkeolog kembali menemukan kuburan vampir di kota Thracian, Bulgaria selatan.

Di situ ditemukan kerangka manusia dengan tombak besi seberat dua kilogram di dadanya sehingga mengakibatkan tulang bahunya patah. Pasak inilah yang membuat para arkeolog yang melakukan penggalian di lokasi yakin, jika laki-laki yang diperkirakan berusia antara 40-50 tahun ini adalah seorang manusia pengisap darah atau vampir yang konon banyak beredar di abad pertengahan.

Profesor Nikolai Ovcharov, seorang arkeolog yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menggali misteri peradaban kuno, mengatakan kuburan ini ditemukan di lokasi menggali reruntuhan Perperikon, kota kuno Thracian, diBulgaria selatan, tak jauh dari perbatasan dengan Yunani.

Kota ini diyakini telah dihuni sejak 5000 sebelum Masehi, tapi baru ditemukan 20 tahun silam. Kota ini diyakini sebagai lokasi kuil Dionysius, Dewa Yunani yang melambangkan anggur dan kesuburan. Dan di situs itu, juga ditemukan benteng di puncak bukit, tempat pengasingan serta adalah serangkaian kuburan para vampir.

Saat mengumumkan temuan ini,Profesor Ovcharov mengatakan kerangka orang-orang abad pertengahan ini ditemukan dalam apa yang disebutnya sebagai "kuburan para vampir"

"Kami yakin apa yang kami temukan adalah para 'korban' ritual anti-vampir," terang Ovcharov.

Dia menambahkan bahwa tombak besi ituditusukkan agar para vampir ini tidak bangkit dari kematian dan meneror mereka yang masih hidup.

"Cara ini sering diterapkan pada orang yang meninggal dalam keadaan yang tidak biasa, seperti bunuh diri," tambahnya.

Penemuan ini adalah penemuan ketiga di Bulgaria, dan hampir mirip dengan dua temuan sebelumnya, yang ditemukan pada pada tahun 2012 dan 2013 di kota pantai Bulgaria Sozopol, 200 kilometer di sebelah timur Perperikon.

Menurut Bozhidar Dimitrov, pengelola National History Museum di Sofia, sekitar 100 kerangka telah ditemukan di reruntuhan kota kuno di Bulgaria.

No comments:

Post a Comment